Apa yang Dimaksud Spesifikasi Live Streaming?
Live streaming bukan sekadar menekan tombol ?live?. Ada rangkaian komponen teknis yang harus dipenuhi agar tayangan berjalan mulus: kamera, audio yang jelas, encoder yang stabil, koneksi internet memadai, serta pengaturan bitrate dan resolusi yang sesuai platform. Spesifikasi live streaming membantu kamu merancang setup yang tepat untuk skala acara - apakah itu webinar 100 peserta, hybrid conference 500 orang, atau konser besar dengan ribuan viewer online.
1. Resolusi & Frame Rate
Pilihan resolusi dan frame rate menentukan kualitas visual yang diterima pemirsa:
- 720p (HD): 1280x720, 25-30 fps cocok untuk event kecil dengan bandwidth terbatas.
- 1080p (Full HD): 1920x1080, 30-60 fps standar paling umum untuk event profesional.
- 4K (Ultra HD): 3840x2160, 30-60 fps ideal untuk produksi high-end dan klien premium, tetapi membutuhkan bandwidth dan encoder kuat.
Rekomendasi praktis: untuk acara korporat dan wedding, 1080p30 atau 1080p60 (jika banyak gerakan) sudah sangat memadai. Untuk konser dan acara visual tinggi, pertimbangkan 4K jika target audiens dan platform mendukung.
2. Bitrate & Kompresi
Bitrate menentukan seberapa banyak data dikirim per detik - semakin tinggi bitrate, semakin baik kualitas video, tapi juga semakin besar kebutuhan upload internet.
- 720p30: 2.5?4 Mbps
- 1080p30: 4?6 Mbps
- 1080p60: 6?9 Mbps
- 4K30: 15?25 Mbps (atau lebih tergantung kompresi)
Pilih codec modern seperti H.264 (AVC) untuk kompatibilitas luas, atau H.265 (HEVC) untuk efisiensi bitrate lebih baik (namun perlu dukungan perangkat dan platform). Pastikan juga menggunakan CBR atau VBR yang tepat sesuai encoder dan platform.
3. Koneksi Internet (Upload Speed)
Upload speed adalah faktor kritis. Saran umum:
- Tambahkan margin 30?50% di atas bitrate yang dipilih (untuk overhead & stabilitas).
- Contoh: untuk 1080p30 pada 6 Mbps, idealnya memiliki upload minimal 10 Mbps.
- Untuk multi-camera atau multi-bitrate streaming, jumlahkan kebutuhan bitrate tiap aliran.
Rekomendasi teknis: gunakan koneksi dedicated (wired Ethernet) ? hindari Wi-Fi untuk feed utama. Siapkan backup koneksi (mis. 4G/5G bond atau second ISP) untuk redundansi.
4. Kamera & Capture
Pilih kamera yang sesuai skala acara:
- PTZ atau Camcorder profesional: cocok untuk event yang butuh switching sudut jauh dekat.
- DSLR / Mirrorless: hasil visual bagus, tapi perhatikan batas perekaman panjang dan overheating.
- Camera switcher & capture card: jika pakai beberapa kamera, gunakan video switcher (hardware) atau software switcher (OBS, vMix) + capture cards berkualitas.
5. Audio - Jangan Anggap Remeh
Audio kalah buruk akan membunuh engagement lebih cepat daripada video jelek. Spesifikasi audio penting mencakup:
- Gunakan microphone profesional (XLR) untuk speaker & talent.
- Gunakan mixer audio untuk mengatur level, EQ, dan kompresi.
- Audio untuk streaming biasanya di-encode pada 128?256 kbps (stereo), sample rate 48 kHz.
- Pastikan latency audio rendah dan sinkron dengan video (lip-sync).
6. Encoder & Software
Encoder menerima sinyal video/audio dan mengirimkan ke platform streaming. Pilihan umum:
- Hardware encoder: stabil dan handal untuk event besar (contoh: Teradek, Atem Mini Pro sebagai switch/streamer).
- Software encoder: OBS Studio, vMix, Wirecast ? fleksibel, banyak fitur, ideal untuk setup hybrid.
- Cloud encoder / CDN: untuk skala sangat besar atau multi-region delivery.
Perlu Paket Live Streaming Profesional?
ArsenEO menyediakan layanan sewa live streaming & multimedia lengkap: multi-camera, encoder hardware, teknisi onsite, dan setup redundan.
Lihat Paket Live Streaming7. Protocol & Transport ? RTMP, SRT, RTSP, NDI
Pilih protocol yang sesuai kebutuhan:
- RTMP: masih paling umum untuk mengirim ke platform (YouTube, Facebook, custom RTMP server).
- SRT: protocol aman dan reliable untuk transmisi antar lokasi dengan latency rendah dan error correction ? sangat direkomendasikan untuk link jarak jauh.
- NDI: untuk jaringan lokal (LAN) multi-camera tanpa kabel SDI panjang.
8. Multi-Camera Switching & Monitoring
Untuk produksi profesional, gunakan video switcher (hardware atau software) untuk berpindah antar kamera, menambahkan grafik, overlay, dan lower-thirds. Sediakan monitor program dan preview untuk technical director serta monitoring stream health (bitrate, dropped frames).
9. Redundansi & Backup
Plan B itu wajib:
- Backup internet (dongle 4G/5G atau second ISP).
- Backup encoder (secondary encoder siap ON).
- Rekaman lokal (local record) selain stream agar hasil tetap ada saat live mengalami gangguan.
10. Platform & Delivery
Pilih platform berdasarkan audiens dan tujuan:
- Public streaming: YouTube, Facebook Live, TikTok Live ? mudah jangkauan massal.
- Private streaming / paid event: gunakan platform berbayar atau integrasi paywall & CDN untuk monetisasi dan keamanan.
- Hybrid events: kombinasikan live streaming publik & private feed untuk peserta berbayar.
11. Perhitungan Bandwidth: Contoh
Contoh sederhana untuk acara dengan 2 kamera (1080p30 each) + program feed 1080p30:
- Camera A (1080p30) ? encode 5 Mbps
- Camera B (1080p30) ? encode 5 Mbps
- Program output (switcher) ? 6 Mbps
Jika semua dikirim sebagai satu program stream: pastikan upload minimal 10?12 Mbps untuk stabil. Jika ingin mengirim multi-RTMP (mis. masing-masing kamera ke cloud), jumlahkan semua bitrate + margin.
12. Operasional & Tim Teknis
Tim ideal untuk event streaming berkualitas:
- 1?2 camera operator (tergantung kamera)
- 1 technical director / switcher
- 1 audio engineer
- 1 network & streaming engineer (untuk monitoring koneksi, encoder, CDN)
- 1 on-site producer / host support
13. Dokumentasi & Rekaman
Selalu lakukan rekaman lokal high-quality (master file) selain stream. Master ini berguna untuk highlight, upload VOD, atau backup ketika live mengalami kegagalan.
14. Checklist Pra-Event
- Uji koneksi upload di lokasi (speedtest berkali-kali pada jam yang sama).
- Test run full system (camera ? switcher ? encoder ? platform).
- Pastikan semua perangkat di-charge / ada sumber listrik cadangan.
- Siapkan tim untuk monitoring realtime selama live.
- Siapkan fallback plan (backup encoder, koneksi, rekaman lokal).
Penutup
Live streaming profesional membutuhkan perencanaan matang: dari spesifikasi video & audio, encoder, koneksi internet, hingga redundansi. Dengan peralatan yang pas dan tim teknis berpengalaman, event Anda akan tersalurkan ke audiens online dengan kualitas terbaik. Untuk layanan setup dan sewa live streaming yang sudah teruji di Jakarta, cek paket kami di ArsenEO.
https://arseneventorganizer.com/sewa-multimedia-dan-sewa-live-streaming ? informasi paket & konsultasi. Untuk info lebih luas tentang layanan kami, kunjungi https://arseneventorganizer.com/.
Siap Streaming Tanpa Drama?
Hubungi ArsenEO untuk konsultasi teknis dan paket live streaming profesional ? dari single-camera hingga produksi multi-cam berskala besar.
Konsultasi & Booking Live Streaming